SUARAUTARA.COM,Minahasa — Suasana halaman Kantor Kecamatan Kawangkoan, Kamis pagi (17/4), mendadak berubah menjadi pusat keramaian. Ratusan warga memadati lokasi sejak pagi, bukan untuk mengurus dokumen, melainkan berburu sembako murah dalam program Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar Pemerintah Kabupaten Minahasa.
Yang mencuri perhatian, Wakil Bupati Minahasa Vanda Sarundajang tak hanya hadir secara simbolis. Ia turun langsung membagikan sembako, berdialog, bahkan ikut antre bersama warga. Aksi ini sontak mengundang simpati sekaligus apresiasi dari masyarakat yang hadir.
“Pemerintah hadir bukan hanya dengan kebijakan, tapi juga aksi nyata. Kami ingin memastikan masyarakat, terutama di Kawangkoan, bisa mengakses bahan pangan murah menjelang Paskah dan Jumat Agung,” tegas Vasung, sapaan akrab Wabup Vanda Sarundajang.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Program GPM ini bukan isapan jempol. Beras 5 kg dilepas hanya Rp47.500, minyak goreng Rp14.000/liter, gula putih Rp15.500/kg, serta bawang merah dan putih hanya Rp10.000 per kantong—harga yang jauh di bawah pasar. Tak heran jika antrean mengular sejak pagi.
Warga tampak antusias, tak hanya karena harga miring, tapi karena pemimpinnya hadir dan benar-benar melayani, bukan sekadar meninjau dari kejauhan. Seorang ibu rumah tangga mengungkapkan kekagumannya:
“Baru kali ini ada pejabat yang betul-betul turun tangan. Bukan hanya datang foto-foto, tapi ikut angkat karung, kasih senyum, dan dengar keluhan kami. Terima kasih, Ibu Vasung!”
Kegiatan GPM ini juga melibatkan sinergi lintas sektor: hadir Kepala Dinas Pangan Minahasa, Camat Kawangkoan, Kepala Cabang Bank SulutGo Kawangkoan, dan Kabag Prokopim, memastikan distribusi dan pelayanan berjalan tertib.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya stabilisasi harga dan ketersediaan pangan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), sekaligus wujud nyata keberpihakan pemerintah terhadap rakyat kecil.
Dengan semangat membumi dan tangan terbuka, Wabup Vasung menunjukkan bahwa pelayanan publik terbaik bukan hanya dibuat di balik meja, tapi juga dirasakan langsung di tengah rakyat. Dan pagi itu, di Kawangkoan, kepedulian pemerintah bukan hanya terdengar—tapi terlihat, terasa, dan terbukti nyata.(ara)