SUARAUTARA,Minahasa, – Jumlah kasus HIV di Kabupaten Minahasa terus mengalami peningkatan.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Minahasa, pada tahun 2024 tercatat 56 kasus HIV. Sementara itu, dalam kurun waktu Januari hingga Februari 2025, telah ditemukan enam kasus baru.
Dari jumlah tersebut, lima penderita menjalani pengobatan di Minahasa, sementara satu lainnya memilih berobat di luar daerah.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala Dinas Kesehatan Minahasa, dr. Olviane Rattu, saat ditemui di ruang kerjanya pada Kamis (20/3/2025), mengungkapkan bahwa angka ini merupakan hasil pemeriksaan terhadap kelompok berisiko tinggi.
Ia juga menyoroti bahwa penyebaran HIV di Minahasa seperti fenomena gunung es—angka yang terdeteksi hanyalah sebagian kecil dari kasus yang sebenarnya ada di masyarakat.
“Kami terus menggalakkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, terutama kelompok berisiko tinggi, untuk melakukan pemeriksaan secara rutin dan memahami pentingnya pencegahan,” ujar dr. Olviane.
Ia juga menambahkan bahwa stigma terhadap penderita HIV masih menjadi tantangan besar dalam upaya penanggulangan. Banyak orang yang enggan memeriksakan diri karena takut dikucilkan, padahal deteksi dini sangat penting untuk mencegah penyebaran lebih luas.
“Kami mengajak seluruh masyarakat Minahasa untuk lebih peduli terhadap isu ini. Jangan takut untuk melakukan tes HIV, karena semakin cepat diketahui, semakin besar peluang untuk menjalani pengobatan yang tepat dan tetap memiliki kualitas hidup yang baik,” tambahnya.
Dinkes Minahasa terus memperkuat koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk rumah sakit, puskesmas, dan organisasi sosial, untuk meningkatkan kesadaran serta menyediakan layanan kesehatan yang lebih baik bagi penderita.
Upaya ini diharapkan dapat menekan laju pertumbuhan kasus HIV di Minahasa dan mencegah dampak yang lebih luas di masyarakat.(ara)