BUOL, SUARAUTARA.COM – Dengan pemberitaan Viral hampir disemua media online mengenai adanya sikap arogansi yang dilakukan salah seorang Wakil Ketua DPRD Buol, Ahmad Kuntuamas kepada para pengunjuk rasa dari Aliansi Pejuang Honorer (APH) pada Rapat dengar pendapat (RDP), Senin (20/1/2025) mendapat kecaman dari beberapa pihak.
Ketua Umum (Ketum) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Buol, Arman A. Hala mengecam sikap Wakil Ketua DPRD Buol yang dinilai telah melakukan tindakan arogansi terhadap rekan-rekan APH dan HMI yang kalah itu mewakili tuntutan mereka pada perekrutan P3K bermasalah di kabupaten Buol.
“ Sikap anggota DPRD kemarin sangat disayangkan, tidak seharusnya publik figur memperlihatkan sikap yang arogan seperti itu terhadap masa aksi. Kemudian terhadap salah satu pembicara dari perwakilan aliansi kemarin, padahal dia hanya ingin diberikan kesempatan untuk bicara. Tetapi, tidak diberikan kesempatan untuk itu. Dan juga pimpinan sidang kemarin tidak mampu mengarahkan jalannya rapat yang pada akhirnya menimbulkan kekacauan,” tegasnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Lanjut Arman, sangat disayangkan atas sikap yang telah diambil wakil rakyat ini dan kita nilai merupakan tindakan berlebihan. seharusnya wakil rakyat itu memberikan contoh yang baik, bukan justru sikap arogansi yang ditunjukkan.
“tindakan arogansi yang dilakukan oleh Wakil Ketua DPRD tersebut kepada teman-teman APH dan HMI saat RDP, saya sangat menyayangkan, dan kita siap turun bersama rekan-rekan wartawan untuk melakukan aksi demonstrasi menuntut wakil DPRD tersebut agar segera ditindak, karena sudah dinilai melanggar kode etik dan berupaya membungkam kebebasan berpendapat,” tegas Arman, kepada suarautara.com, Selasa (21/1/2025).
Bukan hanya itu, Arman juga meminta kepada Badan Kehormatan (BK) DPRD Buol melakukan tindakan tegas dan jangan hanya diam terhadap Wakil Ketua DPRD tersebut yang telah dituding telah melanggar kode etik.
Kecaman serupa juga disampaikan oleh mantan ketua HMI Cabang Buol, Rahmat Pontoh yang kalah itu bersama-sama APH memperjuangkan nasibnya dalam forum RDP.
“kami menyatakan sikap tegas terkait permasalahan oknum Wakil Ketua DPRD, mengenai sikap arogansi yang dilakukan kepada salah satu perwakilan APH saat menyampaikan aspirasi,” sebutnya.
Dia mengatakan bahwa sikap yang ditujukan oleh Wakil Ketua DPRD tersebut bukan contoh sebagai wakil wakyat. “sangat menyayangkan. Sikap yang seakan menghalang-halangi tersebut. Kita siap angkat toa dan masa lebih besar lagi,” ungkapnya tegas.
Dalam klarifikasinya, wakil ketua II, Ahmad Kuntuamas mengatakan, RDP sempat memanas dengan Aliansi Pejuang Honorer di Ruang Rapat DPRD Kabupaten Buol, Senin (20/1).
“Memang di rapat tadi itu ada sedikit agak memanas, namun hal semacam itu biasa terjadi. Bagaimanapun teman-teman dari Aliansi Honorer Kabupaten Buol menyampaikan apa yang menjadi hak dan keluhan mereka,” ujar Ahmad R. Kuntuamas saat di wawancarai media ini usai RDP.
Ketegangan yang terjadi, menurut Ahmad, dipicu oleh perbedaan pendapat, namun ia menegaskan bahwa permasalahan tersebut masih bisa diselesaikan. Khususnya terkait keluhan dari honorer penyuluhan pertanian dan dinas pendidikan.
“Kami DPRD Kabupaten Buol akan memaksimalkan tugas dan tanggung jawab dalam hal pengawasan di pemerintah daerah,” tegasnya. (*)