SUARAUTARA.COM, Buol – Rekaman Video pendek sempat viral dan menghebohkan di jejaring media social (Medsos) ini menyita perhatian public tak terkecuali warga net lebih khusus di Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah (Sulteng) beberapa waktu lalu.
Dalam video tersebut memperlihatkan kondisi salah satu warga dalam keadaan berbaring tidur sakit dengan kondisi tempat tidur yang memperihatinkan atau tak layak.
Dalam Video tersebut juga di tampilkan kondisi tempat tinggal yang seakan menggambarkan kondisi tersebut fakta yang menyedot perhatian warga atas kondisi tersebut.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia adalah Ibu Isma Poliher merupakan warga dusun Sisipan desa Maniala Kecamatan Tiloan Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah yang sejak kecil menderita penyakit menahun sehingga mengakibatkan kelumpuhan yang dialaminya, sehingga tidak dapat beraktifitas dan hanya bisa berbaring di tempat tidur.
Ibu Isma Poliher bersama kedua sudara kandungnya Gandi Poliher dan Samud Poliher tinggal bersama di sebuah rumah yang juga merupakan bantuan dari pemerintah.
Ada bantuan pemerintah terkait rumah yang didiami selama ini oleh Isma dan kedua saudaranya, namun dalam rekaman video yang diunggah itu hanya memperlihatkan kondisi Isma tidur di banguna belakang rumah yang kondisinya tak layak bagi seorang penderita sakit.
Setelah awak media melakukan penelusuran di lokasi yakni dikediaman ibu Isma, ditemukan beberapa fakta yang tidak sesuai denga nisi rekaman video yang di apload di medsos. Apakah memang ini merupakan kebetulan, tetapi berdasarkan fakta-fakta dilapangan, banyak hal yang belum terungkap kebenarannya dan sontak video ini mendapat komentar beragam dari warga net akan ketidak pedulian pemerintah terhadap kondisi yang dialami Ibu Isma dan keluarga.
Oleh karena itu, redaksi mencoba menjelaskan kepada pembaca beberapa fakta-fakta dilapangan terkait kondisi ini oleh beberapa narasumber yang mengetahui persis kondisi Ibu Isman dan keluarganya, sehingga beberapa spekulasi negative terhadap isi video tersebut tidak membias.
Saat awak redaksi menemui Ketua RT 06 Desa Maniala dan Jamilla Wanita parobaya tak lain adalah keluarga Ibu Isma, dirinya mengaku kaget atas kondisi ini karena tidak seperti hari-hari biasanya.
“saya juga kaget video ini menjadi viral karena banyal banyak warga baik dari desa Maniala maupun desa tetangga berkunjung di rumah saudara say aini,” ucap Jamila.
Senada ketua RT menyampaikan selaku penannggungjawab wilayah, Ia mengaku kehidupannya saat ini Isma dan saudaranya sudah semakin baik, namun sangat disayangkan kondisi Ibu Isma menjadi bahan untuk mencari perhatian dan sumbangan kepada beberapa donator oleh saudaranya.
Kondisi ini langsung mendapat respon cepat dari Camat Tiloan, Jufrin Ls Lamadang bersama Forkopimcam Tiloan diantaranya Danramil, Polsek dan pihak Puskesmas Boilan serta pemdes Maniala yang langsung turun kelokasi tersebut untuk memastikan fakta-fakta dilapangan.
Sekdes Maniala saat dijumpai dilokasi mengatakan, rumah yang dihuni oleh Ibu Isma dan kedua saudara kandungnya itu merupakan bantuan dari pemerintah, baik rumah bagian depan yang sudah terpasang meteran listik PLN bantuan pemerintah dan rumah bagian belakang yang dalam video tersebut juga merupakan bantuan pemerintah pada tahap awal. Tak hanya itu, Sekdes Maniala juga menyebut tanah MCK komunal yang ada bagian belakang hunian ibu Isma itu juga merupakan bantuan dari pemrintah desa.
“ jadi hampir semua yang dimiliki Ibu Isma dan keluarga adalah bantuan pemerintah,” ungkap Sekdes Maniala.
Ditemui terpisah, Kepala Puskesmas Boilan, Safar Lasama mengatakan, sebagai penanngung jawab bidang Kesehatan bagi warga masyarakat kecamatan Tiloan, pihaknya sudah cukup membantu keluarga Isma Samud.
“ untuk ibu Isma sudah sejak lama kondisinya sakit atau permanen, bukan baru sekarang seperti yang ada di video viral itu. Sudah sejak lama kami mencoba merawatnya di Puskesmas, bahkan kami akan bawa ke Rumah Sakit Mokoyurli namun dari pihak keluarga menolak untuk pengobatan, dan kami sudah kordinasi dengan pemdes Maniala bahwa keluarga ini harus dibantu, tidak ada tutup mata dalam hal ini, yang sangat disayangkan tidak ada respon positif dari keluarga kepada pemerintah untuk memberikan bantuan Kesehatan bagi yang bersangkutan, selama ini pemerintah desa selalu memberi bantuan, tidak ada pembiaran, yang disayangkan respon negatif kepada pemerintah yang seakan tak peduli, jadi dicari informasi kebenaran keluarga ini yang seharusnya di ekspos, namun sisi lain tehadap perhatian dan bantuan pemerintah tidak terkspose hanya sisi buruknya saja, ” ungkap Safar Lasama.
Sementara itu, Camat Tiloan, Jufrin Ls Lamadang menangapi viralnya video yang disebarkan ke jejaring medos oleh pihak keluarga Isma Poliher. Menurut Jufrin berharap kepada seluruh warga dan nitizen untuk tidak menerima informasi yang belum tentu kebenarannya, karena menurutnya selama ini pemerintah desa maupun pemerintah kecamatan telah berupaya melakukan Tindakan untuk mengobati dan membantu keluarga ibu Isma namun sayangnya hal itu ditolak sendiri pihak keluarga dan atas nama pemerintah kecamatan pihaknya sangat prohatin dengan kondisi tersebut.
“ saya mengajak kepada semua pihak untuk dewas dalam bermedsos, apalagi belum mengetahui fakta dan kebenaran di lapangan, marilah bermedsos yang sehat,” singkatnya. (Martinus Palebangan)