Puisi oleh Leni Marlina
[PPIPM-Indonesia, Poetry-Pen IC, Satu Pena Sumbar, Kreator Era AI, FSM, ACC SHILA]
☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆
Mereka pikir tangan ini bisa dipatahkan,
seperti ranting kering di musim dingin,
seperti pena yang dilempar ke api.
Tetapi mereka lupa,
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
tulang bisa patah,
tapi genggaman tidak.
Darah bisa mengalir,
tetapi tekad tak bisa dikuras.
Kami telah menulis di udara
dengan jari yang gemetar,
menjahit kebenaran ke dalam angin,
memahat perlawanan ke dalam batu
yang tak bisa dihancurkan bahkan oleh waktu.
Mereka pikir kami akan berhenti.
Mereka tak sadar,
tangan yang patah
bisa menjadi akar yang tumbuh lebih dalam.
Padang, Sumatera Barat, 2014
Dibacakan oleh Rastono Sumardi
di Luwuk Sulawesi Tengah















