Tangan Dingin Iptu Suharto Jadikan Polsek Bunobogu Selalu Terapkan 3 S
Buol, SUARAUTARA.COM – Sejak memimpin Polsek Bunobogu Kabupaten Buol, Iptu Suharto, banyak memperhatikan lingkungan terutama di Mako Polsek yang tidak enak dipandang dan menggelitiknya cepat diberesinya.
Putra kelahiran Sulteng itu, tak segan-segan turun langsung membersihkan hal-hal sepele, seperti merapihkan dan membersihkan barang-barang di kantor termasuk barang bukti yang dinilainya dapat rusak dan menjadi tanggungjawab pihaknya.
Meski masih dibilang baru di Polsek Bunobogu, Iptu Suharto menyukai keindahan dan kebersihan apalagi saat mengawali pagi kerjanya dikantor Mapolsek dengan membersihkan kotoran tak enak pandang yang menumpuk.
Tak sampai disisi kebersihan saja, perwira yang selalu menerapkan Motto 3 S (senyum,sapa dan salam) ini dalam melaksanakan tugas di wilayah hukum Polsek Bunobogu, selalu melakukan dengan caranya sendiri dan dapat diselesaikan dengan cepat.
“Semua ini untuk ketertiban di tengah masyarakat, kita harus memberikan rasa aman bagi mereka, agar masyarakat yang ada di wilayah hukum Polsek Bunobogu merasakan nyaman, sehingga tidak ada rasa takut masyarakat untuk melakukan aktifitas baik siang maupun malam hari” Ujar Suharto.
Tak ayal, kepemimpin Iptu Suharto membuat kagum para bawahannya di Mapolsek Bonubogu. Salah satu personel Reskrim kepada suarautara.com, Senin (28/6) menuturkan, melihat kinerja atasannya itu menambah spirit anggota dalam menjalankan tugas sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat. Begitu pula penanganan perkara yang terjadi diwijayah hukum Polsek Bunobogu.
Suharto selalu menanganinya dengan cara yang Humanis dan merangkul. Semua perkaranya atau kejadian masalah selalu diselesaikan didesa oleh pemerintah desa dan dimediasi atau didampingi pihak kepolisian, sehingga semua persoalan hanya berakhir di desa.
“Alhamdulillah, semua persoalan didesa harus diselesaikan di desa, saya menekankan kepada seluruh kepala desa di wilayah hukum Polsek Bunobogu untuk menyelesaikan Masalah, jangan langsung dibawah ke Polsek, tapi harus diselesaikan di desa”, ujar Iptu Suharto kepada media ini belum lama ini.
Lebih lanjut, Iptu Suharto menambahkan, dengan menerapkan mode penanganan perkara seperti ini di wilayah hukum Polsek Bunobogu, atau dengan metode pendekatan yang dilandasi azas kekeluargaan sehingga sampai saat ini untuk angka kriminal masih nihil atau tidak ada perkara yang ditangani.
” Alhamdulillah, saya menerapkan cara Humanis kepada seluruh staf dan personil untuk menangani berbagai persoalan di kampung (desa), dengan cara merangkul atau bersahabat dengan warga, sehingga akan ada jarak kedekatan dan kebersamaan antara warga dan polisi” timpal Iptu Suharto.
Masih Iptu Suharto, menjelaskan secara spesifik proses penyelesaian masalah dilakukan dengan cara mediasi atau restoratife justise sebagaimna program Kapolri.
” Jika masalah yang sangat fatal akan dioroses sesuai hukum yang berlaku dan tidak pandang bulu,sebab semua warga negara sama kedudukannya didepan hukum.Serta setiap saat membimbing anggota agar menghindari segala bentuk perbuatan yang menjatuhkan harkat dan martabat Polri terutana Narkoba dijauhi, baik sebagai pemakai, pengedar apalagi jadi bandar dan juga membekengi narkoba, jika ditemukan, akan ditindak tegas” pungkas Kapolsek Iptu Suharto.
(arp)