Sambut Persaingan Global, SMKN 1 Biau Kian Berbenah
Suarautara.com, Buol – Dengan menanamkan prinsip ” Tak Ingin Sekolah Kejuruan berasa Sekolah Umum ” Kepala SMKN I Biau Kab.Buol Sulawesi Tengah, Edy Akas. S. Pd,M.Pd semakin siap dan berbenah menghadapi persaingan global dilingkungan pendidikan.
Prinsip itu dimaksudkan Kepsek Edy adalah dirinya tak ingin ketika lulusan sekolahnya tidak memiliki keahlian sesuai kompetensinya masing- masing.
Karena Menurut mantan aktifivis dan Jurnalis Fajar ini disitulah perbedaan antara Sekolah Menengah umum (SMU) dengan Sekolah Kejuruan (SMK) ungkap Edy Akas saat ditemui suarautara.com, Rabu (17/11/2021) diruang kerjanya. Dalam dialog kecil santai dengan awak media ini.
Untuk mencapai tujuan itu, maka dirinya setelah hampir kurang lebih sepuluh tahun menakhodai SMKN 1 Biau ini terlihat dari luar sejak mulai dari Gerbang Sekolah nampak taman bunga tertata rapih dan eloknya bangunan labolatorium praktek dan megahnya sekolah yang dipoles sesuai idenya yang dinilai memanjakan mata.
“ Bukan hanya itu, pada peningkatan mutu dan prestasi Siswa, saya itu yang paling penting dan utama, sehingga dalam upaya ini saya tak tanggung tanggung melakukan berbagai kunjungan serta studi banding ke Pulau jawa guna meningkatkan kualitas sekolah diera persaingan global saat ini,” katanya.
Fasilitas pendukungpun untuk semua jurusan yang ada di SMKN 1 Biau telah disiapkan. Beberapa hari yang lalu, sudah tiba mesin bordier 4 kepala yang didatangkan dari pulau jawa untuk meningkatkan hasil karya para siswa khususnya di jurusan Tata Boga.
“ Alhamdulillah, sudah ada mesin border 4 kepala Peralatan Jurusan Tata Busana tiba pada Selasa, 16 November, dan kita satu-satunya sekolah di Pulau Sulawesi yang memiliki mesin ini,” Ungkap Edy.
Ia menambahkan, demi mencapai tujuan SMK menjadi sekolah rujukan masyarakat sebagai sekolah berbasis kejuruan dan memiliki peran penting dalam proses pembangunan daerah semua harus kita capai,” imbuhnya lagi.
Memang menjadi Kepala di SMK tidak mudah, apa lagi Sekolah ini sekolah besar, jumlah siswanya saja sejak saya disini mengalami peningkatan dari 300 san menjadi hampir 500 siswa dengan tenaga guru, staff dan tata usaha ratusan orang.
“ Karena ini amanah dan tanggung jawab, maka mau tidak mau harus kita laksanakan amanah ini dengan penuh tanggung jawab, bangun kerja sama semua pihak utamanya para unsur pendidik yang ada dengan tetap mengharap petunjuk dari Kadis Pendidikan Provinsi Sulteng”. tutupnya.[can]