Oleh : Rastono Sumardi
Wahai Kekasih yang tak terjangkau mata,
Engkau adalah lautan tanpa tepi, tempat jiwaku karam tanpa batas.
Aku adalah debu yang me
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
nari dalam cahaya-Mu,
terbang angin rindu, mencari wajah-Mu di tiap hembusan napas.
Engkau adalah api yang membakar hatiku,
tetapi aku rela menjadi abu dalam nyala cinta-Mu.
Engkau adalah angin yang mengguncang pohon jiwaku,
setiap daunnya melantunkan nama-Mu dengan getar rindu.
Aku mengetuk pintu langit dengan
air mataku,
memohon Engkau membuka tabir kehadirat-Mu.
Jiwaku berlari seperti rusa haus ke mata air rahmat-Mu,
namun di tiap langkah, aku tenggelam dalam kemabukan cinta-Mu.
Wahai Kekasih yang lebih dekat dari denyut nadi,
pecahkanlah cermin egoku agar hanya Engkau yang tersisa!
Jadikan aku sebutir debu di kaki-Mu,
yang terbang bersama hembusan kasih-Mu,
hingga tak ada lagi aku, hanya Engkau, hanya Engkau…
Dengarkan Puisinya di bawah ini















