BUOL,Suarautara – Bupati Buol memimpin rapat kerja lintas sektoral yang di perluas. Rapat ini membahas seputar penggunaan dana refocusing Covid-19, pemulihan ekonomi dan BLT. Bertempat di Aula Lantai 2 Kantor Bupati Buol.
Rapat ini di hadiri oleh seluruh pimpinan OPD , Asisten, Staf Ahli Bupati, Kabag Setda, Camat, Lurah, dan Sekretariat Satgas Covid-19.
Poin-poin pembahasan dalam rapat ini adalah: (1). Terkait Penanganan Cvovid-19 dan Pemulihan Ekonomi, (2) Presentase OPD yang menerima dana refocusing, (3) Presentase dari Inspektur, (4) Sharing dan diskusi terkait anggaran dan menentukan skala Prioritas.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebelum memulai paparanya, Bupati Buol memberikan waktu kepada para pimpinan OPD utamanya yang berkaitan dengan Covid-19 dan pemulihan ekonomi agar melaporkan penggunaan dana refocusing dan pemanfaatanya.
Dalam paparanya, beberapa pimpinan OPD memprentasekan terkait beberapa program dan jumlah alokasi anggaranya.
Semisal Data Dinas Perikanan Presentase produksi perikanan 83 persen, kontribusi terhadap PDB 3,4 persen. Untuk alokasi dana penanganan dampak/dukungan ekonomi bidang kelautan dan perikanan sejumlah 2,9 Miliar.
Ketua TAPD Ibrahim Rasyid menjelaskan bahwa Alokasi dana covid dan vaksinasi 2021 yg telah di refocusing tahap 1 dan 2, 3 sumber: DAU dan DBH 8,5 persen, Dinkes 24, 4, RS Mokolyuri 10, 8 M, pratama 2,4 M. Totalnya 37,6 Miliar.
Dinas Kesehatan Untuk data Target Jumlah Masyarakat yang di Vaksin 97. 475 orang atau 70 % dari populasi.
Untuk Dinas Pertanian, Total Pagu sejumlah 28,3 Miliar, yang terbagi dalam belanja operasi sejumlah 26,5 miliar, dan belanja Modal 1,8 Miliar.
Dinas Koperasi 834 Juta, 3 program, pemberdayaan dan perlindungan koperasi, program pengembangan UMKM 487, serta Perencanaan dan pembangunan industri 144 Juta.
Bupati Buol dalam kesempatanya menyampaikan tentang tiga focus Refocusing dan realokasi anggaran untuk 3 sektor: Kesehatan, Pembangunan Ekonomi, Jaring Pengaman Sosial.
“Atas dasar pertimbangan di atas, maka setiap OPD harus mampu mempertanggungjawabkan alokasi anggaran agar berdaya guna serta berhasil guna” ucap Bupati Buol.
Menurutnya Dinas dalam memanfaatkan sumber dayanya, harus benar-benar proporsional, berapa di gunakan untuk apa?sebab, jelas Instruksi Presiden dan KPK, tidak akan mentoleransi sedikitpun terhadap penyelewengan dana refocusing.
Pemeriksaan dana refocusung ini tidak sebatas pemeriksaan administratif, sebab setiap program harus berkaitan dengan out put dan out come dari program tersebut.
Bupati Buol sambil mempresentasikan materi kepada para pimpinan OPD terkait
Tahapan-tahapan dalam menyusun program sekaligus alokasi anggaranya.
Tahapan-tahapan tersebut adalah: menentukan (1). Tujuan dan indikator tujuan, (2) sasaran, (3) strategi, (4) Program, (5) Kegiatan. Setelah kelima tahapan ini di penuhi, setiap proram dan kegiatan harus memiliki capaian kinerja agar dapat di ukur tingkat keberhasilanya.
Perencanaan dan Penganggaran itu berbasis kaidah Money Follow Program. Uang hanya bisa ada jika ada program yang di susun. Olehnya Bupati menekankan pentingnya rumusan program yang benar dan prospektif.
“Menentukan Skala Prioritas.untuk itu butuh orientasi, tentang data, visi misi, RPJMD, isu dan kondisi teraktual di masyarakat. Program itu dalam bentuk E Budgeting Menentukan Target, mereview, dengan prinsip attitude is every. Think”Ujar Bupati.
Sebagai pemangku kebijakan, Bupati menegaskan kepada pimpinan OPD agar memahami dengan benar praktek Inklusifitas Pertumbuhan Ekonomi atau Pertumbuhan Ekonomi Yang Berkualitas menjadi keharusan. Menguji tujuan dalam memecahkan permasalahan dan isu-isu strategis pembangunan daerah.
“Camkan baik-baik kalimat saya ini, Otoritas atau kewenangan yang tidak di sertai dengan kapasitas itu sama dengan Penghianatan. Satu hal yang perlu kalian ketahui: Saya Sangat Mencintai Daerah Ini melebihi diri saya sendiri” tegas Bupati.
(Aep)