SUARAUTARA.COM, BUOL – Penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Buol semakin mengkhawatirkan. Pasalnya hingga saat ini tercatat sedikitnya ada 1.200 ekor sapi yang tersebar di 10 kecamatan diduga terdampak wabah ini.
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Buol terus melakukan berbagai langkah untuk mengendalikan penyebaran penyakit ini.
Hal ini turut dibenarkan oleh Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, DKPK Kabupaten Buol, Sumiati Djafar, SP saat dikonfirmasi suarautara.com Minggu (19/1/2025). “hingga memasuki pekan ini, sudah tercatat kurang lebih 1.200 ekor sapi tersebar di beberapa kecamatan di kabupaten Buol sudah terdampak PMK, dan ini menjadi perhatian khusus kita dalam penanganannya,” terang Sumiati.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menambahkan, DPKP telah melakukan berbagai upaya pencegahan melalui vaksinasi dan berharap kepada masyarakat untuk mencegah PMK, Jika ditemukan gejala klinis segera melaporkan ke petugas teknis di lapangan yakni PPL agar dilakukan pengobatan terhadap sapi yg sakit terpapar virus PMK, dan Hindari lalu lintas ternak pada daerah yang telah terpapar PMK untuk menekan laju perkembangan infeksi virus PMK.
“ Upaya Pencegahan dan Harapan ke Depan
Wabah PMK yang menyerang ternak sapi di Kabupaten Buol menjadi perhatian serius berbagai pihak. Selain pengobatan dan vaksinasi, Dinas Pertanian juga mengimbau para peternak untuk menjaga kebersihan kandang dan meminimalkan interaksi dengan ternak lain guna mencegah penularan lebih lanjut, dan saat ini untuk Posko PMK kami sediakan di kantor DPKP,” pungkasnya.
Senada juga disampaikan Medik Veteriner Kabupaten Buol, drh. Tenrywari Mukhtar, SKH, yang menyampaikan perkembangan terkini terkait kondisi hewan ternak yang terdampak.
“saat ini Kami telah melakukan pengobatan, dan laporan kesembuhan dari petugas lapangan dengan capaian 53,8%,” jelasnya.
Selain pengobatan kata drh. Tenrywari, pihaknya saat ini sedang melaksanakan vaksinasi di lima kecamatan untuk menekan penyebaran PMK.
“Kami berharap dengan program vaksinasi ini, penyebaran penyakit dapat dikendalikan secara efektif,” imbuhnya.(*)