Terkesan Mubasir, Banyak Fasilitas Rusunawa Buol Diduga Raib
Buol, SUARAUTARA.COM – Keberadaan bangunan rumah susun sewa sederhana (Rusunawa) yang selesai dibangun pada tahun 2019 lalu yang diperuntukan bagi ASN golongan renda di Kabupaten Buol hingga kini terkesan tidak dimanfaatkan sebagaimana mestinya alias Mubasir.
Pemkab Buol dinilai tidak mampu mengurus bangunan Rusunawa beserta fasilitasnya yang telah menguras uang rakyat miliaran rupiah dan di biarkan tidak berpenghuni.
Bangunan Rusunawa berlantai tiga dengan jumlah 40 kamar dan masing-masing kamar memiliki fasilitas tempat tidur serta ruang tamu yang terbilang mewah tidak dimanfaatkan.
Kondisi bangunan yang berdekatan langsung dengan Lembaga pemasarakatan (Lapas) buol ini telah menyedot dana APBN dengan kisaran 40 miliar ini sudah mulai memprihatinkan, karena sebagian tembok dari kaca itu sudah rusak atau pecah dan beberapa fasilitas lainnya diduga sudah tidak ada atau hilang begitu saja.
Tak hanya itu, kondisi pagar pengaman bangunan sudah mulai di tumbuhi pohon-pohon dan rumput tebal yang mulai mengelilingi bangunan Rusunawa tersebut.
Perhatian Pemkab Buol untuk merawat bangunan tersebut tidak ada, sehingga bangunan terkesan tidak dimanfaatkan atau mubazir.
“ kita lihat sendiri bangunan mega yang dibangun dengan miliaran uang rakyat, tapi tidak ada keseriusan dari Pemkab untuk mengurusnya”, ungkap Tokoh Masyarakat Buol Jhoni Hatimura kepada awak media, Senin (26/07)
Jhoni menilai, hampir seluruh bangunan yang bersumber dari dana APBN yang di peruntukan untuk pembangunan di Kabupaten tidak satupun berfungsi dengan baik seperti pabrik Garam di desa Tamit, pasar raya Buol di kampong Bugis dan Rusunawa yang saat ini mulai rusak karena tidak adanya perawatan dan pengawasan baik dari Dinas Teknis yakni Dinas PUPR Buol maupun pengawasan dari DPRD itu sendiri yang nota bane memililki kewenangan penuh dalam mengawasi pembangunan yang ada di kabupaten Buol.
Bantuan pemerintah pusat melalui Kementrian semestinya di jaga dengan baik agar pada tahapan bantuan berikut tidak bermasalah.
“ Jika kita mengkritisi suatu masalah pembangunan, maka kita selalu dijadikan musuh. Padahal, apa yang kita lakukakan itu tidak keliru.” pungkas Joni.
Sementara itu pihak pengelolah Rusunawa dan Dinas PUPR Buol belum berhasil dikonfirmasi oleh media ini, sampai berita ini diturunkan.
[uchan]