Berita DesaDaerahKab.BuolPemerintahanSultengTopik Utama

Rawan Banjir, Longsor dan Abrasi, BPBD Buol Survey dan FGD Potensi dan Kerentanan Bencana di Wilayah Paleleh

Karena dianggap rawan terjadinya Banjir, Longsor dan Abrasi Pantai, BPBD Buol Gelar Survey dan FGD Potensi dan Kerentanan Bencana di Wilayah Paleleh

 

SUARAUTARA.COM, BUOL – Pada hari Jum’at 17 September 2021 bertempat di Kecamatan Paleleh,  BPBD Kabupaten Buol melaksanakan Survey dan Fokus Group Diskusi (FGD) terkait potensi dan kerawanan bencana yang berada di wilayah Paleleh Kabupaten Buol Provinsi Sulawesi Tengah.

Pelaksanaan survey potensi dan kerawanan yang dilakukan di seluruh wilayah Buol dianggap memiliki potensi dan kerawanan bencana. Survey dilakukan dengan cara mengambil titik koordinat lokasi yang memiliki potensi dan kerawanan.

Salah satu wilayah yang memiliki potensi dan kerawanan bencana adalah wilayah Paleleh.

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan, Wilayah ini memiliki potensi dan kerentanan banjir, longsor, dan abrasi pantai.

Tim survey itu di pimpin langsung oleh Kepala Pelaksana BPBD Kab. Buol Abdul Rasyid, S.Sos diampingi  Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Sudarmin Karim, S.Sos dan seorang staff Sumarlin,.Sos, Selain itu tim survey BPBD juga didampingi tim tekhnis yakni Ismajaya, S.Sos dan Arpan.

Sementara itu, untuk titik lokasi survey yakni untuk titik longsor sekitar pegunungam Suleko tepatnya di desa Talaki, sedangkan untuk survey rentan banjir titik surveynya dilakukan di bantaran Sungai Kwalabesar, dan untuk Abrasi pantai titiknya berada di sempadan pantai Desa Paleleh.

Fokus Group Diskusi (FGD) dilaksanakan di gedung BPU Desa Talaki Kecamatan Paleleh yang melibatkan Peserta dari perangkat desa, BPD, dan perwakilan tokoh Masyarakat setempat dengan jumlah peserta sejumlah 15 orang.

Kepala Pelaksana BPBD Kab. Buol Abdul Rasyid, S.Sos,mengatakan,  pentingnya dari pelaksanaan FGD kali ini semoga kedepan BPBD Buol dapat menekankan kewaspadaan masyarakat terhadap setiap potensi bencana yang terjadi serta menyiapkan diri terhadap setiap ancaman bencana yang terjadi ditengah masyarakat.

Peran serta masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana sangat penting, tentunya koordinasi dengan pemerintah tak kalah pentingnya untuk mewaspadai potensi bencana, olehnya kami dari BPBD berharap kerjsama yang baik antara masyarakat, pemerintah dalam hal ini badan teknis yang ada.” Jelas Abdul Rasyid

Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Sudarmin Karim, S.Sos mengatakan pentingnya kerjasama antara pemerintah desa dengan masyarakat dalam merumuskan kebijakan lokal dalam penanganan bencana.

Mewakili Tim tekhnis Ismajaya, S.Sos memaparkan tujuan pelaksanaan survey serta kesiapsiagaan masyarakat dalam menyikapi potensi dan kerentanan bencana.

Peserta FGD menyampaikan tentang informasi kemungkinan potensi bencana yang berada di wilayahnya serta menyampaikan permohonan kerjasama serta dukungan pemerintah dalam pengelolaan bencana di wilayahnya.

Kegiatan FGD tesebut dimulai pukul 10.00 wita dan berakhir pukul 11.30 wita. Secara umum FGD berlangsung aspiratif dan dinamis serta antusias peserta dalam menaggapi isu-isu kebencanaan.

 

 

 

(Jay/can)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button