SUARAUTARA.COM, BUOL – Bupati Buol memimpin rapat evaluasi PPKM Mikro yang telah selesai di lakukan selama 3 (tiga) hari di Kelurahan Leok II, Selasa, bertempat di Aula Kantor Bupati Buol (7/9).
Turut hadir Kapolres Buol, Pabung 1305 BT, Kepala Kementrian Agama, Kepala MUI, Sekretaris Daerah, Staf Ahli Bupati, Asisten, Pimpinan OPD, Satgas Covid-19, Dir. RS Mokolyuri, Camat Sekabupaten Buol, dan Lurah se-Kecamatan Biau.
Penanggulangan Berbasis Data/Perkecil Wilayah Penanganan Berbasis RT
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bupati Buol menyatakan bahwa dalam penanganan Covid-19 di Sulteng, Kab. Buol tidak masuk kategori PPKM Level IV, melainkan level III, hanya Kota Palu dan Kab. Poso yang melaksanakan hal tersebut.
Bupati Buol menekan pentingnya menurunkan lapangan penanganan Covid-19 sampai di tingkat RT.
“Khususnya Wilayah Kota, Setiap Camat dan Lurah harus menguasai betul jumlah penduduk tiap RT, dan presentase berapa yang di vaksin dan belum” tegas Bupati.
Bupati sangat menegaskan pentingnya data dalam penaggulangan Covid-19.
“Bagaimana bisa kita tahu langkah penanggulangan Covid-19, jika kita tidak menguasai data baik jumlah penduduk, presentase yang vaksin dan tidak, saya menginstruksikan kerja penanggulangan Covid-19 di Buol harus berbasis Data.
“Kau tak akan bisa mengambil keputusan apapun tanpa menggunakan data” jelas Bupati mengutip sebuah adagium.
Tanpa data, sulit mengetahui langkah penanganan selanjutnya, hanya dengan data dapat di ketahui jalan keluar dari ancaman dan dampak pandemi Covid-19 ini.
Selain itu, Bupati juga menyarankan untuk memperkecil medan pertempuran penanganan Covid-19.
Sebab, jika wilayahnya di tangani terlalu besar akan sulit mengukur efektifitas penanganan dan akan banyak energi yang terpakai.
“perkecil langkah penanggulangan sampai ke tingkat RT, koordinasi antara Camat, Lurah dan RW serta RT harus di masifkan” lanjut Bupati.
Selain karena RT adalah lingkup terkecil suatu wilayah, juga pimpinan RT sangat mengenal wilayahnya dan psikologi masyarakatnya.
Dengan merumah-kacakan wilayah, menempatkan penanganan covid dalam lingkup terkecil semisal RT, maka dapat di pastikan penanggulangan covid dapat terukur, sistematis dan efektif.
Merubah Pandemi Menjadi Endemi
Bagaimana cara menurunkan status pandemi menjadi endemi, Bupati Buol menegaskan hanya ada 3 (tiga) cara:
(1). Menerapkan 3 M
(2). Permasif 3 T
(3). Vaksinasi
“Ukuran kita adalah pada positif rate, dengan catatan: tracking harus terus kita lakukan dengan ketat dan disiplin” ujar Bupati.
Bupati menegaskan pilihanya ada dua, kendalikan atau tidak, sebab parameter analisananya menggunaKan 2 ukuran, yakni:
Pertama positif rate (angka terkonfirmasi) di bawah 20/seratus ribu penduduk.
“Dari Positif rate ini kita bisa memprediksi berapa reproduksi indeks dari penularan atas hasil tracking kita” lanjut Bupati.
“Kalau kita tarcking, positif rate kita 5 persen, kemudian angka terkonfirmasi tdk terlalu besar. Kita bisa prediksi ada di angka RT berapa”
“1 orang berpotensi menulari berapa orang, jika RT 4 maka 1 orang dapat menularkan 4 orang, kita baru masuk kategori “terkendalikan” maka harus RT 1 (1 orang menulari 1 orang) ” tegas Bupati.
Lanjut Bupati, jika angka positif rate rendah, tetapi daya tularnya meningkat, maka dapat di simpulan isolasi mandiri jebol.
Laporan Tentang PPKM Leok II
PPKM Mikro yang dilaksanakan selama tiga hari di Kelurahan Leok II, selain telah berakhir kemarin, juga menghasilkan beberapa hal:
Pembentukan empat tim yakni: Tim Prokes (Sosialisasi/Edukasi), Tim 3 T, Tim Vaksinasi, Tim Bantuan Sosial, total 250 pimpinan dan anggota tim.
Terdapat 13 Titik pencegatan, termasuk Posko induk(chek point).
Hari pertama telah melakukan tracking sebanyak 17 orang, positif 6 orang.
Hari Kedua Kedua di 241 oeang, 11 positif.
Hari Ketiga 195 orang di tracking dan positif 20 orang.
Data jumlah yang di vaksin H-1 80 orang, H-2 148 orang, H-3 107 orang.
Tim Bansos sampai tadi malam Pukul 23. 00 Wita, telah membagikan 1000 paket sembako.
Dari 37 orang terkonfirmasj ada 5 orang kluster Rumah Tangga, 5 orang kluster kantor BPR dari 15 orang pegawai disana. Dari 37 orang tersebur juga, terdapat masyarakat luar Leok II, Seperti Leok 1 1, Kulango 1, dan Buol 1.
Vaksinasi 312 orang. Dosis pertama 213 orang, dosis kedua 99 orang.
(Prokopim/uchan)