Suarautara.com, Buol – Di tengah gemerlap perayaan Hari Ulang Tahun Daerah (HUTDA) Kabupaten Buol ke-26 yang penuh cahaya dan keceriaan, suasana haru justru menyelimuti salah satu sudut kota. Safri Suleman, warga Kelurahan Leok, kehilangan tempat tinggalnya setelah rumah sederhana yang ia tempati roboh akibat hujan deras disertai angin kencang, Jumat malam (10/10/2025).
Dari informasi dirangkum media ini, Rumah yang ditempati Safri sebenarnya miliknya sendiri, namun berdiri di atas tanah pinjaman milik Bapak Syamsuddin Tagigo. Tanah tersebut menurut rencana akan dibebaskan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Buol untuk pembangunan kampus Universitas Tadulako (UNTAD) di wilayah tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya bersyukur masih diberi keselamatan, meski rumah sudah ambruk. Rumah itu saya bangun sendiri di tanah pinjaman Pak Syamsuddin. Sekarang saya hanya berharap ada tempat berteduh sementara,” tutur Safri, Sabtu (11/10/2025).
Menurut Syamsuddin Tagigo, dirinya memang telah menerima pemberitahuan dari pemerintah bahwa lahan yang ditempati Safri akan digunakan untuk pembangunan kampus UNTAD.
“Beberapa waktu lalu ada pihak pemerintah yang datang menyampaikan bahwa tanah yang ditempati itu akan digunakan untuk pembangunan kampus. Saya dengar info itu, langsung menemui yang bersangkutan, ternyata benar,” ungkap Syamsuddin.
Mendengar kabar musibah tersebut, para toko dan komunitas Generasi Suara Buol (GSB) bergerak cepat menggalang donasi spontan. Mereka membuka kotak peduli di media social dengan menginisiasi kampanye donasi daring melalui media sosial.
Mewakili komunitas, Abdullah Lamase, M.PdI menyampaikan bahwa aksi ini merupakan bentuk solidaritas dan kepedulian sosial di momen bersejarah bagi daerah.
“Kami ingin menunjukkan bahwa semangat HUT daerah tidak hanya dirayakan dengan pesta, tapi juga dengan aksi nyata membantu sesama. kami kumpulkan donasi untuk membantu Pak Safri,” ujar mantan Kadis Dikbud Buol ini.
Dalam waktu kurang dari dua pekan, GSB berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp3.950.000. Dana tersebut langsung diserahkan kepada Pak Safri sebagai bantuan awal untuk membangun kembali tempat tinggalnya.
Abdullah Lamase menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas kepedulian komunitas dan masyarakat Buol kepada Safri Suleman.
“Kami sangat mengapresiasi langkah cepat komunitas GSB. Ini menunjukkan bahwa semangat gotong royong dan empati warga Buol masih sangat kuat,” ujarnya.
Ia menambahkan, momen “HUT daerah harus menjadi refleksi untuk memperkuat rasa kebersamaan. Pemerintah daerah siap membantu warga yang tertimpa musibah, termasuk mencarikan solusi terbaik bagi Pak Safri,” tegasnya.
Di tengah gegap gempita panggung dan lampu perayaan HUTDA, kisah Safri Suleman dan gerakan cepat komunitas GSB menjadi simbol nyata semangat Buol Bangkit dan Peduli bahwa kemajuan daerah sejati lahir dari kepedulian, kebersamaan, dan hati yang saling menolong.[ucan]















