SUARAUTARA.COM, BUOL – Para pelajar di Kelurahan Kumaligon, Kecamatan Biau, Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah, sangat membutuhkan transportasi Bus sekolah lebih khusus bagi siswa-siswi yang bersekolah diluar domisili.
Mewakili Masyarakat orang tua murid, Ketua LPM Kelurahan Kumaligon Sarton turut mengelukan tak adanya fasilitas transportasi gratis bagi para siswa dari pemerintah daerah.
“ kami berharap Pemerintah daerah dan dinas terkait untuk dapat memberikan bantuan Bus sekolah gratis untuk keberlanjutan pendidikan bagi anak-anak kami yang setiap harinya menurun untuk kemauan bersekolah,” terang Sarton.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, Keberadaan Bus sekolah ini dinilai sangat membantu orang tua untuk menyekolahkan anaknya, apalagi biaya transportasi setiap harinya semakin mahal dan tidak sesuai dengan penghasilan orang tua untuk menyekolahkan anaknya.
“ biaya transportasi ke sekolah setiap harinya sekitar 20ribu, dan itu sangat mahal bagi orang tua kurang mampu, jika tidak ada uang, maka mereka harus rela berjalan kaki setiap harinya sampai ke sekolah di pusat kecamatan,” pungkasnya.
Lurah Kumaligon, Masdanto Mokodompis, S.IP, mengatakan para pelajar ketika mau pergi ke sekolah harus menunggu berjam-jam atau rela berjalan kaki dengan jarak tempuh jauh ke sekolah dan bahkan rela menunggu mobil angkutan yang melintas.
“jika ada uang, Siswa sewa tumpangan motor dan mobil. Jadi sseekali mereka harus menunggu kendaraan lewat atau bahkan rela jalan kaki untuk sampai ke sekolah. Tidak semua siswa memiliki uang lebih dari orang tuanya, ucap Masdanto, Kamis, 30 Mei 2024.
Ia mengatakan, saat perjalanan pergi dan pulang sekolah, para pelajar pun harus berdesak-desakan dalam mobil angkutan umum jika mendapat tumpangan gratis.
“Saya kasihan lihat siswa-siswi saat dalam mobil seperti itu, mereka mesti berdesak-desakan. Padahal di antara mereka masih terlalu kecil dan muda. Jadi anak-anak ini sebenarnya tidak nyaman makanya seringkali tidak mau sekolah,” ungkapnya.
Masdanto mengaku, sebelumnya ada beberapa pejabat dan anggota ledislatif penah berjanji untuk dapat membantu pengadaan bus sekolah gratis jika programnya sudah ada,
“Tapi itu pun kalau memang ada perhatian dari Pemda Buol dan Diknas terkait ya ahamdulillah, karena sekolah ini kan tanggung jawab provinsi jadi bantuan itu harusnya dari provinsi, tapi kalau dari pemerintah daerah (Buol) ada ya alhamdulillah. Saya hanya bisa berharap bantuan itu ada,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Buol, melalui Sekretaris Dinas, Moh Suyud, saat dikonfirmasi mengatakan, terkait bantuan bus sekolah pihaknya belum bisa memastikan jika pengadaan Bus Sekolah ini aka nada lagi, namun Suyud mengatakan untuk program Bus Sekolah itu biasanya tertata dalam Dana Alokasi Khusus (DAK).
“saya tak berjanji, nanti kita tunggu jika program pengadaan Bus ini ada pada tahun-tahun mendatang. Kita masih menunggu juknisnya , biasanya pengadaan Bus itu di DAK dan ada kaitannya dengan Dinas Perhubungan,” singkat Suyud. *uchan.