BANGGAI, SUARAUTARA.COM – Luwuk, 4 Februari 2025 – Investigasi mendalam yang dilakukan oleh Metroluwuk telah mengungkap dugaan praktik manipulasi distribusi bahan bakar minyak (BBM) di Depot Pertamina Patra Niaga Luwuk.
Ribuan liter BBM yang seharusnya masuk ke jalur distribusi resmi diduga hilang setiap harinya sebelum mencapai tujuan akhirnya, mengindikasikan adanya skema permainan kotor yang merugikan banyak pihak.
Data yang berhasil dihimpun menunjukkan adanya ketidaksesuaian antara jumlah BBM yang dikeluarkan dari depot dengan yang diterima di lapangan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Secara administratif, pengiriman BBM tercatat sesuai dengan kuota. Namun, realitanya, volume BBM yang diterima tidak pernah utuh. Kekurangan ini terjadi secara sistematis dan terus berulang, tanpa ada kejelasan dari pihak depot.
Dua Modus Permainan :
1.) Manipulasi Volume BBM: BBM yang keluar dari depot tercatat sesuai kuota, namun jumlahnya sudah berkurang saat tiba di tujuan. Hal ini mengindikasikan praktik pemotongan volume di tingkat depot sebelum BBM masuk ke rantai distribusi resmi.
2.) Pengalihan BBM ke Jalur Ilegal: BBM yang seharusnya didistribusikan secara resmi diduga dialihkan ke pihak lain dengan harga lebih tinggi.

Skema ini memberikan keuntungan besar bagi depot di luar sistem resmi, sementara distribusi resmi mengalami penyusutan volume yang tidak dapat dijelaskan.
Hingga berita ini dipublikasikan, Kepala Depot Pertamina Patra Niaga Luwuk, Hirohim, belum memberikan pernyataan resmi terkait dugaan praktik manipulasi ini.
Upaya konfirmasi yang dilakukan pada 4 Februari pukul 15.30 WITA melalui telepon dan pesan singkat tidak mendapatkan tanggapan.
Kasus ini mencuat sebagai bukan sekadar masalah teknis atau administrasi, melainkan indikasi skema yang lebih besar.
Jika praktik ini dibiarkan, dampaknya akan semakin meluas, merugikan masyarakat, dan mencederai kepercayaan publik terhadap sistem distribusi BBM.
Apakah Pertamina Patra Niaga Luwuk akan tetap bungkam, atau ada pihak yang berani bertanggung jawab atas dugaan manipulasi ini? Publik menantikan transparansi dan tindakan tegas atas skandal ini.
Rilis Metroluwuk.net
Editor: Dewi Qomariah