SUARAUTARA, BUOL – Penjabat Bupati Buol, Drs. Muchlis, MM, membuka secara resmi kegiatan Rembuk Stunting Tingkat Kabupaten Buol Tahun 2024 yang diselenggarakan di salah satu Hotel, Selasa, (3/12/2024).
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi dalam penanganan masalah stunting di Kabupaten Buol, guna menciptakan generasi yang sehat dan cerdas.
Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, di antaranya Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), pimpinan instansi vertikal, Kepala BPS Kabupaten Buol, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Buol beserta jajaran, Ketua Organisasi Wanita, perwakilan Bhayangkari, Direktur Rumah Sakit Kabupaten Buol, Camat, Ketua BAZNAS, Kepala Desa, Kepala Puskesmas, serta Penyuluh KBS Kabupaten Buol.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam sambutannya, PJ Bupati Buol Mukhlis MM menekankan pentingnya penanganan stunting untuk menciptakan generasi yang sehat dan cerdas. Ia juga menyoroti pentingnya perhatian terhadap masalah gizi yang berperan besar dalam perkembangan anak, terutama pada usia balita.
“Masalah kekurangan gizi pada balita dapat berisiko tinggi bagi kesehatan di masa dewasa. Hal ini dapat memengaruhi perkembangan otak dan tubuh anak secara jangka panjang. Oleh karena itu, kita harus memastikan setiap anak mendapatkan asupan gizi yang cukup agar tumbuh dengan baik,” ujar Mukhlis.
Lebih lanjut, ia juga menyampaikan data yang menunjukkan bahwa pada Februari 2024, jumlah anak usia 0 hingga 59 bulan yang mengalami masalah gizi memprihatinkan masih cukup tinggi. Oleh karena itu, penanganan gizi balita akan menjadi prioritas utama, terutama di wilayah desa dan kelurahan yang memiliki akses terbatas terhadap layanan kesehatan dan gizi.
Mukhlis menambahkan bahwa pada tahun 2025, pemerintah akan memprioritaskan program-program penanganan gizi anak balita, serta memastikan distribusi makanan bergizi tepat sasaran. Program ini juga merupakan bagian dari upaya yang diluncurkan oleh Presiden Prabowo untuk meningkatkan kualitas gizi anak-anak Indonesia.
“Pendataan dan pemantauan gizi anak harus dilakukan secara menyeluruh dan terstruktur. Kami membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun lembaga terkait untuk memastikan setiap anak dapat tumbuh sehat, cerdas, dan memiliki masa depan yang cerah,” tutupnya.
Kegiatan Rembuk Stunting ini menjadi langkah awal yang penting untuk mempercepat penanganan stunting di Kabupaten Buol, dengan harapan dapat mengurangi angka stunting dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak di daerah tersebut. [Nur Fajriah Radjak]