BANGGAI, SUARAUTARA.COM – Kepedulian terhadap permasalahan sampah di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mendorong Mutiara Latifah Mokoagow, mahasiswi Program Studi Bimbingan Konseling Islam IAIN Kudus, untuk mengambil langkah nyata.
Inisiatif ini dimulai saat Mutiara berada di semester akhir studinya di IAIN Kudus masiswa yang berdarah campuran Luwuk-Kudus ini menggagas sistem pengelolaan sampah berbasis daur ulang untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Berawal dari pengamatan terhadap petugas kebersihan di lingkungannya yang memisahkan sampah plastik dan organik, Mutiara merancang sistem pengelolaan sampah rumah tangga dengan enam kategori terdiri :
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

1.) Sampah Organik
2.) Sampah Organik Khusus Daun
3.) Sampah Kertas/Kardus
4.) Sampah Kertas Kecil (bungkus makanan berbahan kertas)
5.) Sampah Anorganik Botol
6.) Sampah Anorganik Plastik Kecil
Menurut Mutiara, sampah organik dapat diolah menjadi kompos sederhana menggunakan daun, tanah, cangkang telur, dan sisa makanan, yang kemudian ditutup dengan daun untuk mengurangi bau.
Pengolahan ini menghasilkan air lindi yang, setelah dijemur selama dua minggu, dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik untuk tanaman.
Ia juga menekankan bahwa sampah anorganik, seperti botol dan kardus, dapat didaur ulang untuk menciptakan pendapatan tambahan.
Sebagai langkah preventif, Mutiara selalu mencuci botol bekas sebelum menyimpannya untuk mengurangi bau.

Saat Awak Media menghubungi melalui sambungan telepon, ia menyampaikan harapannya agar Pemerintah Kabupaten Kudus, khususnya Dinas Lingkungan Hidup, mendirikan bank sampah di setiap kecamatan atau desa.
Bank sampah dinilai mampu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah sekaligus menambah nilai ekonomi dari hasil daur ulang.
“Sosialisasi manfaat sampah harus terus dilakukan. Dengan memilah dan mengolah sampah, kita tidak hanya membantu menjaga lingkungan, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi,” ungkap Mutiara.

Mutiara berharap langkah-langkah sederhana seperti memilah sampah dari rumah dapat membantu pemerintah mengatasi persoalan lingkungan.
Kreasinya yang dimulai dari tong sampah sederhana menjadi bukti bahwa upaya kecil dapat membawa dampak besar bagi kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat Kudus,” pungkas Mahasiswi semester akhir studinya di IAIN Kudus.
Berita : Mahasiswa IAIN Kudus
Editor : Dewi Qomariah