Banggai, Suarautara.com – Pemerintah Kabupaten Banggai melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menggelar kegiatan Strategi Implementasi Pembelajaran Mendalam untuk peningkatan kreativitas mengajar guru SMP tahun 2025.
Kegiatan berlangsung di hotel Kota Kecamatan Luwuk, Senin (8/9/2025) Kabupaten banggai.
Acara ini diikuti sebanyak 72 peserta, terdiri dari 36 guru SMP, lima pengawas sekolah, serta lima staf bidang SMP.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pelatihan berlangsung dalam dua tahap selama dua hari, dengan menghadirkan narasumber nasional maupun lokal.
Narasumber yang dihadirkan antara lain, Faizal S.Pd., M.Pd. dari Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) Provinsi Sulawesi Tengah, serta Ramad Lasaka, S.Pd.
Sebagai pemateri lokal. Moderator kegiatan adalah I Nyoman Puatmaja.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Banggai, Safrudin Hinelo, S.STP., M.Si., saat membuka kegiatan menekankan pentingnya guru memahami konsep pembelajaran mendalam. Ia menyebutkan lima poin utama yang harus dikuasai, yakni :
1. Mendesain pembelajaran yang berorientasi pada pemahaman, bukan sekadar hafalan.
2. Mendorong siswa untuk aktif bertanya, meneliti, dan menyimpulkan.
3. Mengembangkan keterampilan literasi secara bermakna.
4. Mengaitkan pembelajaran dengan konteks lokal dan budaya.
5. Membentuk karakter siswa yang mandiri, bertanggung jawab, dan beretika.
Pelatihan ini menjadi bekal agar guru mampu menciptakan pembelajaran yang bermanfaat, sehingga siswa bisa lebih mudah memahami maksud dari setiap mata pelajaran,” ujar Safrudin.
Dalam pemaparannya, Faizal S.Pd., M.Pd. menegaskan bahwa pembelajaran mendalam merupakan proses pendidikan yang memuliakan semua pihak.
Ia menambahkan, kurikulum harus menghubungkan praktik pedagogis, kemitraan pembelajaran, lingkungan yang mendukung, serta pemanfaatan teknologi digital.
Pendekatan pembelajaran mendalam ini tidak terbatas ruang dan waktu.
Guru dari daerah pelosok pun bisa berprestasi jika terus belajar dan beradaptasi dengan tantangan,” ungkap Faizal.
Kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat peran guru sebagai teladan, sekaligus mendukung terwujudnya profil pelajar Pancasila yang mandiri, kreatif, dan berdaya saing.
( AM’oks69 )