Suarautara.com, Banggai – Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) Lokal Banggai resmi memiliki kepengurusan baru periode 2025 – 2028.
Prosesi pelantikan berlangsung di Ruang Rapat Umum Kantor Bupati Banggai, Kamis (25/9/2025), dipimpin langsung oleh Bupati Banggai, Ir. H. Amirudin, MM., AIFO.
Pengukuhan ini menjadi momentum penting bagi ORARI dalam memperkuat peran organisasi, bukan hanya sebagai wadah komunitas penghobi radio amatir, tetapi juga sebagai mitra strategis pemerintah dan masyarakat, khususnya pada saat terjadi kondisi darurat maupun bencana.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam sambutannya, Bupati Amirudin menegaskan peran vital ORARI bagi daerah.
ORARI bukan sekadar wadah komunikasi, melainkan juga mitra pemerintah dalam mendukung pembangunan, penanggulangan bencana, serta memperkuat persatuan bangsa.
Saya berharap ORARI Banggai mampu meningkatkan kapasitas anggota, memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah, dan menjalin sinergi dengan berbagai pihak,” ujarnya.
Bupati menekankan pentingnya revitalisasi organisasi. “Intinya adalah kita tidak butuh hanya sekadar keberadaan, tetapi peran nyata. Mari kita berikan kontribusi terbaik untuk organisasi yang kita cintai ini,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua ORARI Lokal Banggai, Syafrullah Mambuhu, menyampaikan rasa syukur sekaligus komitmen pengurus baru.
Pelantikan ini bukan hanya seremonial pergantian, tetapi juga awal komitmen kami untuk lebih aktif, responsif, dan bermanfaat bagi masyarakat,” tuturnya.
Pengurus ORARI periode 2025 – 2028 diharapkan mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi komunikasi, menjaga solidaritas anggota, serta memperkuat sinergi dengan instansi pemerintah dan lembaga terkait.
Bagi Pemerintah Kabupaten Banggai, keberadaan ORARI merupakan mitra penting dalam memperkuat jaringan komunikasi masyarakat.
Dukungan penuh yang diberikan diharapkan dapat memotivasi pengurus baru dalam melaksanakan tugas dan amanah organisasi.
Dengan semangat baru, ORARI Lokal Banggai bertekad menjaga eksistensi di era modern tanpa meninggalkan jati diri sebagai organisasi sosial kemasyarakatan yang berlandaskan kebersamaan dan pengabdian.( AM’oks69 )