AdvertorialKab.BuolPemerintahan

Sikapi Situasi Daerah, Pemkab Buol Gelar Rapat Bersama Forkompimda, Tokmas dan Tokoh Agama

SUARAUTARA, Buol – Bupati Amirudin Rauf memimpin langsung pertemuan antara Pemerintah Daerah Kabupaten Buol dengan FORKOMPIDA, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Wanita, serta Tokoh Masyarakat di Aula lantai 2 Kantor Bupati Buol, Kamis (2/6/2022).

Pertemuan yang dilaksanakan adalah untuk menyikapi situasi daerah oleh segelintir orang mengatasnamakan rakyat Buol  digambarkan dalam keadaan kacau.

Sehingga dengan pertemuan yang mengusung tema “ Menjaga stabilitas keamanan ketertiban dan kedamaian di Kabupaten Buol“ dimaksudkan untuk memberikan informasi yang benar terkait situasi  di daerah ini baik-baik saja.  Bahkan oleh beberapa daerah lain Buol dijadikan rujukan untuk belajar tentang pencapaian WTP 6 (enam) kali berturut-turut, tentang Program One Man One Cow dan lain sebagainya.

Bupati Buol didampingi Wakil Bupati Buol H Abdullah Batalipu dan Ketua DPRD Kabupaten Buol Srikandi, S.Sos,M.AP, dalam arahannya menyampaikan bahwa sebagai Pimpinan Daerah dirinya tidak mengkhawatirkan adanya demo atau unjuk rasa terhadap kepemimpinannya yang akan berakhir beberapa bulan ke depan, karena pihaknya yakin dengan capaian-capaian prestasi selama dua periode kepemimpinannya bersama Hi Abdullah Batalipu Buol sudah jauh lebih maju jika dibandingkan dengan sebelumnya.

Sikap yang diambil Pemerintah juga untuk menghindari terjadinya kembali tragedi Ramadhan Berdarah sebagaimana terjadi di tahun 2010 silam, karena jika itu terjadi yang rugi adalah masyarakat justru tidak paham dan hanya diprovokasi oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Pada pertemuan itu juga ditampilkan visualisasi aksi demo yang berlangsung pada 30 dan 31 Mei 2022.

Dari visualisasi tersebut, Bupati menyampaikan bahwa ada kata-kata yang tidak pantas untuk dilontarkan oleh para demonstran dan sudah keluar dari koridor kepatutan serta mempertontonkan kebrutalan dan dikhawatirkan akan menimbulkan perpecahan ditengah masyarakat Buol.

Atas situasi tersebut, Bupati meminta masukan dari segenap peserta pertemuan apa yang sebaiknya dilakukan demi menjaga stabilitas keamanan dalam bingkai persatuan dan perdamaian.

Pada kesempatan berikutnya Wakil Bupati menyampaikan bahwa hal-hal yang dituduhkan kepada Pemerintah terlebih kepada dirinya pribadi oleh pengunjuk rasa adalah  pemutarbalikan fakta karena keinginan untuk berkuasa.

Haji Boy sapaan akrabnya berharap dengan pertemuan ini akan ada informasi berimbang sehingga masyarakat tau yang sebenarnya apa yang terjadi.

Sementara itu Ketua DPRD Buol Srikandi Batalipu dalam sambutannya memberikan statemen bahwa ada 8 Fraksi di DPRD Buol tetap solid untuk mendukung Pemerintahan Beramal hingga diakhir jabatan.

Kegiatan ini dibuka untuk peserta agar memberikan masukan dan saran dari Tokoh Masyarakat yang secara representative mewakili semua elemen masyarakat Buol.

Pada kesempatan itu mayoritas peserta menyarankan untuk melakukan dialog atau musyawarah seperti yang disampaikan Bapak Drs Ibrahim Timumun, ada juga yang menyarankan untuk melibatkan Camat dan Kades untuk mensosialisasikan kepada masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi saran Bapak Drs. Masrul DayHasyim.

Selebihnya adalah penguatan ataupun support kepada pemerintahan saat ini bahwa masyarakat masih sangat percaya dan tidak terpengaruh.

Atas masukan dan saran tersebut Bupati menyampaikan jika dialog atau musyawarah sebaiknya di inisiasi oleh Tokoh Masyarakat atau Lembaga adat karena jika diinisisasi oleh Pemerintah sudah berulangkali di undang tetapi tidak pernah hadir.

Mengakhiri pertemuan tersebut, Bupati menegaskan sama sekali tidak khawatir hingga akhir kepemimpinannya  kekhawatiran beliau justru setelah Buol diperintah oleh PLT yang secara hukum benar memiliki legitimasi karena ditetapkan oleh Gubernur namun legitimasi dari rakyat berupa dukungan yang masih jadi tanda tanya.

Oleh karenanya elemen-elemen yang ada di masyarakat yang harus berperan untuk memenangkan hati rakyat agar tidak mudah terprovokasi dan dimanfaatkan sekelompok kecil orang-orang yang hanya ingin memuaskan syahwat berkuasa.

 

 

 

 

[kominfo/editor : Ruslan Panigoro]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button