Budaya

Dorong Kesadaran Generasi Muda Buol akan hilangnya Kebudayaan Lokal

SUARAUTARA, Buol – Indonesia menjadi salah satu negara yang terkenal akan keberagamannya terutama budaya-budaya yang dimilikinya. Keanekaragaman budaya yang dibentuk dan diturunkan secara turun-temurun menjadi suatu keistimewaan tersendiri. Keunikan ini menjadi aset penting bagi negara Indonesia dan harus dijaga keberadaannya. Akan tetapi, globalisasi yang terjadi di Indonesia menyebabkan masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan karakter bangsa ini. Globalisasi ini mempengaruhi generasi muda sehingga kelestarian budaya Indonesia terancam punah. Oleh karena itu, pemanfaatan media sosial pada era digital menjadi salah satu cara terbaik untuk menyebarkan budaya Indonesia kepada generasi muda, sehingga kebudayaan tersebut dapat terjaga kelestariannya.

Hal demikian disampaikan oleh salah satu generasi muda Buol Rusdianto Timumu, Selasa (15/11/2022) saat bersua dengan suarautara.com. Rusdianto mengatakatan ” Secara tidak langsung, hal ini dapat mengakibatkan punahnya kebudayaan lokal. Ketertarikan generasi muda akan budaya-budaya asing memang dapat memperluas pengetahuan mereka, tetapi ketika pengetahuan budaya asing lebih banyak dibandingkan budaya lokal maupun Indonesia sendiri akan menjadi sebuah permasalahan. Ketika generasi muda mulai tidak tertarik dan lupa akan kebudayaan mereka, maka ini akan menjadi sebuah ancaman bagi negara itu sendir,” jelasnya.

Ia menambahkan, Kurangnya minat generasi muda terhadap budaya-budaya lokal yang ada di Sulteng khususnya dan Indonesia pada umumnya  dapat diakibatkan oleh kurangnya sosialisasi dan kurang maksimalnya pemanfaatan media sosial di era digital saat ini. Akibatnya, generasi muda menjadi kurang peduli akan keberadaan budaya itu sendiri. Secara tidak langsung, berbagai kebudayaan yang diwariskan secara turun-menurun akan hilang.

” Punahnya kebudayaan juga berarti akan menghilangkan ciri khas dan keistimewaan dari Buol itu sendiri. Selain punahnya kebudayaan lokal, ada hal lain yang menjadi salah satu dampak dari kurangnya minat pada budaya yang ada di daerah ini, yaitu budaya lokal yang diklaim oleh daerah lain.

Kelestarian budaya daerah menjadi hal yang penting bagi masa depan daerah ini. Hal ini dapat diawali dengan mengembalikan ketertarikan generasi muda akan budaya yang ada.” beber Rusdianto yang juga sebagai Pendamping Desa Kementerian Desa bertugas di kecamatan Momunu, Kab.Buol sejak tahun 2017 silam/

Oleh karena itu menurut Rusdianto, pemanfaatan media digital untuk menarik perhatian generasi muda merupakan salah satu cara yang paling efisien untuk mengatasi masalah ini. Dengan demikian, kebudayaan Buol akan tetap menjadi keistimewaan yang dapat terus diwariskan secara turun-temurun dengan cara mereka masing-masing tanpa menghilangkan nilai dari budaya itu sendiri.” pungkas pria kelahiran 11 Februari 1987.

 

[erpe]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button