Banggai, Suarautara.com – Kebakaran hebat melanda SDN Inpres 2 Mangkio Baru, Kecamatan Luwuk, Kabupaten Banggai, Jumat dini hari (29/8/2025).
Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 14.06 WITA itu menghanguskan empat ruang kelas dan gudang sekolah.
Menurut keterangan sejumlah saksi, api diduga pertama kali muncul dari belakang area gudang sekolah sebelum menjalar cepat ke ruang kelas VI, kelas V A, dan kelas V B, dan gudang sekolah.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Hingga saat ini, penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan pihak Polres Banggai.
Salah seorang saksi, Intan (26), guru honorer TK Bhayangkari yang tinggal di kompleks perumahan guru sekolah, mengaku pertama kali melihat kobaran api.
Api langsung menyambar gudang yang di penuhi buku-buku dengan lalu merambat ke kelas VI dan kelas V,” ungkapnya.
Hal serupa disampaikan warga setempat, Sitriayani, yang melihat kobaran api dari arah belakang sekolah sekitar pukul 02.00 WITA. Menurutnya, api dengan cepat membesar hingga sulit dipadamkan.
Dalam proses pemadaman, sekitar 15 petugas Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Banggai bersama aparat kepolisian, Babinsa, Camat Luwuk Ridwan Polopa, Kabid PAUD dan PNF Disdikbud Banggai Syamsul Bahri Lanta, dan staf serta masyarakat setempat ikut berjibaku melawan serta padamkan si jago merah dengan menggunakan pipa air.
Kepala Sekolah SDN Inpres 2 Mangkio Baru, Nila, yang tidak berada di lokasi saat kejadian, mengaku sangat terpukul setelah menerima kabar musibah tersebut.
Beliau sampai menangis ketika dihubungi lewat telepon,” tutur Sitiriyani seorang saksi mata.
Mengetahui kejadian itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Banggai, Safrudin Hinelo, S.STP., M.Si, langsung menurunkan tim ke lokasi guna melakukan pendataan kerugian serta merancang langkah cepat penanganan darurat agar aktivitas belajar mengajar tetap berjalan.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, serta api tidak menjalar ke rumah warga sekitar. Namun, kerugian material akibat kebakaran masih dalam pemeriksaan Tim Inafis pihak polres banggai.
( AM’oks69 )















