Cerita Tukang Service Jam di Pasar Buol, 41 Tahun Bertahan di Tiap Detik Himpitan Ekonomi

Selasa, 17 Oktober 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUARAUTARA.COM, Buol – Pak Raden (71) tak lagi muda, di usianya yang semakin senja dia masih memaksakan mata nya melihat detail kerusakan jam tangan yang akan diperbaiki.

Namun apa boleh buat, dari jasa servis jam tangan itulah pak Raden mendapatkan penghasilan untuk biaya hidup keluarganya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ya, pria asal Gorontalo ini merupakan seorang tukang service jam yang membuka lapak di eks pasar Buol tepatnya di depan took Pelangi, Kota Buol.

Sesepuh di dunia tukang service jam tangan ini sudah beroperasi sejak Tahun 1982 hingga saat ini masih mnggeluti profesi mulia ini.

“Dari dulu keahlian saya ya tukang service jam tangan, kelihatan sedikit gampang, akan tetapi memerlukan keahlian khusus,” terangnya kepada awak media, Senin (16/10).

Setiap hari, Raden membuka lapaknya mulai dari pukul 09.00 pagi hingga pukul 13.00 WITA siang. Namun, semenjak pandemi Covid-19 melanda Indonesia khususnya di Kabupaten Buol, Raden mengaku pendapatannya mulai anjlok.

Tak jarang, Dia hanya menyervis 2 unit jam tangan perhari. Bahkan kadang tidak sama sekali.

“Biarpun sepi saya syukuri saja karna keahlian saya cuma tukang servis jam,” ucapnya.

Pak Raden adalah sosok orang tua yang bisa menjadi inspirasi bagi kita semua generasi muda saat ini untuk tidak bermalas-malasan berusaha dab bekerja dengan alasan tidak ada lapangan kerja yang tersedia.

Bukan waktu singkat, 24 tahun lamanya sejak tahun 80an pak Raden menggeluti pekerjaan mulia ini. Bahkan dari penuturannya, selain membeli batrey dan asesoris lainnya, sudah ratusan jam tangan yang rusak telah diperbaikinya dengan keahlian khusus yang dimiliki pak Raden.

Meski di usia senja seperti pak Raden ini, dirinya memberikan kita contoh upaya kerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup di tengah-tengah gejolak ekonomi saat ini dan ini perlu diapresiasi.

Apa yang bisa kita petik dari cerita ini?, yakni jangan pernah putus asa dalam berusaha dan bekerja, Karena setiap orang punya talenta dan kelebihan masing-masing yang diberikan sang pencipta.

***Martinus Palebangan

 

 

Berita Terkait

Bupati Banggai Instruksikan Pihak PDAM Perbaiki Pipa Airnya Camat Luwuk Bersihkan Sampah di Titik Banjir
Razia Gabungan Pajak Kendaraan Digelar di Langowan, Wabup Minahasa Pantau Langsung
Jelang Pengucapan Syukur, Bupati Minahasa Sidak Harga Sembako di Pasar Tondano
Bertambah Lagi, Warga Molobog Laporkan Cukong Pelaku PETI ke Polisi
504 Pelanggaran Terjaring di Hari Pertama Operasi Patuh Samrat 2025
Panjang Runway Bandara Bolmong 1600 Meter, Sangat Layak Didarati Pesawat ATR-72 
Banyak Pejabat Pemkab Bolmong Rangkap Jabatan, Inakor: Kinerja Pejabat Tidak Efektif
Wabup Vanda Tinjau SRMA Tampusu, Dorong Semangat Siswa Angkatan Pertama

Berita Terkait

Selasa, 15 Juli 2025 - 20:59 WITA

Bupati Banggai Instruksikan Pihak PDAM Perbaiki Pipa Airnya Camat Luwuk Bersihkan Sampah di Titik Banjir

Selasa, 15 Juli 2025 - 20:28 WITA

Razia Gabungan Pajak Kendaraan Digelar di Langowan, Wabup Minahasa Pantau Langsung

Selasa, 15 Juli 2025 - 20:08 WITA

Jelang Pengucapan Syukur, Bupati Minahasa Sidak Harga Sembako di Pasar Tondano

Selasa, 15 Juli 2025 - 18:53 WITA

Bertambah Lagi, Warga Molobog Laporkan Cukong Pelaku PETI ke Polisi

Selasa, 15 Juli 2025 - 13:03 WITA

504 Pelanggaran Terjaring di Hari Pertama Operasi Patuh Samrat 2025

Berita Terbaru

Kab Tojo Una Una

Bupati dan Ketua DPRD Tojo Una-Una Jalin Kerja Sama dengan Gorontalo

Selasa, 15 Jul 2025 - 20:49 WITA

Hukum & Kriminal

Bertambah Lagi, Warga Molobog Laporkan Cukong Pelaku PETI ke Polisi

Selasa, 15 Jul 2025 - 18:53 WITA